METAMA

Kapsul Metama Membebaskan Saya dari
Serangan Maag yang Sangat Menyiksa

Read the Journal

Flo, 22 Tahun

Kopi sepertinya jadi minuman wajib bagi Flo yang pada tahun 2015 lalu masih kuliah di Amerika. Bagaimana tidak, jadwal yang padat dan tugas kuliah yang sangat menyita waktu, menuntutnya untuk lebih lama terjaga hingga larut malam bahkan dini hari. Tak ayal kopi lah yang dipilih Flo sebagai doping saat itu. “Saya bisa menghabiskan bergelas-gelas kopi dalam sehari semalam,” Tutur perempuan berusia 22 tahun ini.

“Saya pikir terlalu banyak mengkonsumsi kopi dan makan makanan pedas saat perut kosong menjadi awal mula Saya terkena sakit maag di samping pola makan yang sangat tidak teratur atau boleh dikatakan berantakan,” lanjut Flo.

Awalnya Flo merasakan sakit di ulu hati, namun Ia abaikan dan tak segara diobati karena tidak tahu kalau itu adalah gejala sakit maag. Namun keluhan itu semakin lama semakin sering Ia rasakan.

Sampai suatu hari di pertengahan tahun 2015 Ia merasakan tidak hanya sakit di ulu hati saja tapi rasa panas di lambung, pusing, mual yang amat sangat disertai keringat dingin yang membuatnya benar-benar tidak bisa beraktivitas dan hanya bisa terkulai di tempat tidur. “Saat itulah untuk pertama kali saya merasakan serangan sakit maag, sampai harus mengkonsumsi obat untuk meredakannya karena benar-benar menyiksa,” Kenang Flo.

Serangan Maag itu sudah sangat mengganggu karena datangnya berkali-kali. Ia mengeluhkan hal ini kepada orang tuanya saat pulang ke Indonesia. Seorang kerabat yang juga penderita sakit maag, menyarankan Flo untuk mengkonsumsi Kapsul Metama yang sudah membantunya terbabas dari sakit maag.

“Awal saya konsumsi Kapsul metama, saya banyak bersendawa dan buang angin. Rasa mual dan perih juga seolah diredam oleh Kapsul Metama, sehingga perut rasanya lega, tidak ada keluhan lagi,” Kata Flo.

Saat itu Ia konsumsi Kapsul Metama sampai lambungnya pulih dengan dosis pengobatan. Kini kondisinya sudah normal namun Ia selalu sedia Kapsul Metama untuk antisipasi karena Ia tidak mau aktivitasnya sebagai Interior Designer terganggu lagi oleh serangan Maag,” Ujar anak ke 2 dari 2 bersaudara itu.