Mungkin masih banyak masyarakat awam yang belum tahu apa itu GERD? Gerd atau Gastroesophageal reflux desease merupakan penyakit kronik pada sistem pencernaan. Penyakit ini muncul ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). lantas, apa bahaya gerd pada tubuh? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
Sebelum mengetahui mengenai bahaya dari penyakit GERD, perlu Anda ketahui juga bahwa pada dasarnya dalam keadaan normal, makanan seharusnya masuk ke mulut menuju sfingter esofagus bagian bawah. Setelah itu, sfingter esofagus akan kembali menutup saat makanan sudah masuk ke lambung, guna mencegah naiknya makanan atau asam lambung kembali ke esofagus. Dalam lambung, makanan biasanyaakan bertahan selama tiga sampai empat jam untuk dicerna.
Namun, dalam kasus GERD, terdapat gangguan berupa kendurnya atau lemahnya sfingter esofagus bagian bawah, sehingga makanan yang sudah ditampung di lambung naik kembali ke kerongkongan. Tak hanya makanan, namun bisa saja hanya berupa cairan asam lambungnya. Jika hal ini terjadi, maka penderitanya dapat merasakan sensasi terbakar atau panas di bagian dada atau ulu hati. Orang yang menderita penyakit GERD ringan juga dapat mengalami gejala tersebut setidaknya dua kali dalam seminggu, sedangkan untuk GERD sedang dampai berat dapat bertahan selama satu kali dalam seminggu.
Apabila dibiarkan secara terus-menerus, gejala GERD yang cukup berat dapat mengganggu aktivitas serta istirahat penderitanya. Jika tidak segera ditangani, maka kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi yang tentunya akan sangat merugikan. Misalnya, peradangan pada esofagus (esofagitis) yang dpaat berujung pada pendarahan, tukak, hingga jaringan parut pada esofagus.
Jaringan parut yang muncul akibat komplikasi GERD tersebut dapat membuat esofagus menjadi lebih sempit, sehingga dapat mengganggu proses menelan. Di antara 10-15 % penderita GERRD dalam jangka panjang, dapat memungkinkan terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Salah satunya adalah esofagus Barrett yang dapat memicu kanker esofagus di kemudian hari. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini dijabarkan bahaya atau komplikasi serius dari penyakit GERD.
Bahaya GERD
Dalam kasus yang tergolong parah, GERD juga dapat menyebabkan masalah kesehatan dan komplikasi yang serius. Berikut ini adalah bahaya dari penyakit GERD yang mungkin terjadi, yaitu :
1. Penyempitan esofagus
GERD yang tidak diobati dapat memicu terjadinya peradangan, jaringan parut, atau tumbuhnya jaringan abnormal pada esofagus. Kondisi ini membuat kerongkongan menjadi lebih sempit dan kencang, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hingga kesulitan untuk menelan makanan, dan cairan pun sulit mengalir dari kerongkongan ke perut. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat membuat pernapasan sesak, dan makanan berisiko tersangkut di tenggorokan, sehingga meningkatkan risiko tersedak. Jika hal itu terjadi, maka tidak menutup kemungkinan Anda mengalami dehidrasi dan malnutrisi.
2. Esofagitis
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa GERD juga dapat menyebabkan terjadinya peradangan di kerongkongan yang disebut dengan esofagiitis. Kondisi ini dapat membuat Anda mengalami sakit di tenggorokan, suara parau, sulit menelan, dan gejala maag. Jika tidak segera diatasi, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya esofagitis kronis yang mengakibatkan tukak, penyempitan, hingga kanker esofagus.
3. Tugak esofagus
Selain peradangan pada esofagus, GERD yang tidak diobati terus-menerus juga dapat menyebabkan lapisan esofagus rusak sehingga menimbulkan ulkus (luka) yang menyakitkan. Kondisi ini juga disebut dengan tukak esofagus, yang mana menimbulkan gejala berupa sensasi terbakar di dada, gangguan pencernaan, nyeri saat menelan, mual dan muntah, hingga BAB berdarah. Dalam kasus yang sangat parah, kondisi ini juga dapat menyebabkan lubang di esofagus atau tukak mengalami pendarahan.
4. Kerusakan gigi
Perlu Anda ketahui bahwa penyakit GERD juga dapat memengaruhi gigi. Hal ini disebabkan karena naiknya asam lambung dapat merusak lapisan luar gigi yang keras (enamel), sehingga dapat membuat gigi lebih mudah keropos dan berlubang.
5. Esofagus Barrett
Adanya kerusakan yang berkelanjutan pada esofagus akibat GERD juga dapat memicu terjadinya perubahan sel pada lapisan esofagus. Dalam hal ini, sekitar 10 sampai 15 persen penderita GERD pun mengalamu esofagus Barrett. Kondisi ini terjadi ketika sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah digantikan oleh kelenjar yang menyerupai sel lapisan usus. Kondisi ini juga tidak menutupi kemungkinan bahwa sel kelenjar tersebut dapat menjadi kanker.
6. Kanker esofagus
Perlu Anda ketahui juga bahwa seseorang yang menserita GERD berisiko lebih tinggi mengalami kanker esofagus yang dikenal sebagai adenokarsinoma esofagus. Jenis kanker ini dapat menyebabkan munculnya beragam gejala, seperti nyeri dada, batuk, heartburn, sulit menelan, gangguan pencernaan, hingga penurunan berat badan. Pada tahap awal, kanker esofagus juga sering kali tidak menimbulkan gejala. Biasanya, penderita baru memerhatikan gejala yang janggal setelah kanker telah memasuki tahap atau stadium lebih lanjut.
Untuk mencegah dan mengatasi GRED, Anda perlu menerapkan pola makan sehat dan baik untuk penderita GERD. Tak hanya itu, Anda pun perlu selalu sedia obat GERD di mana pun Anda berada, untuk jaga-jaga apabila asam lambung naik di tengah-tengah aktivitas. Salah satu obat GERD yang sangat direkomendasikan adalah Kapsul Metama. Obat GERD yang satu ini terbuat dari 100% ekstrak herbal pilihan yang mampu mengatasi asam lambung secara aman dan efektif.tak hanya mengatasi asam lambung, Kapsul Metama juga dapat membantu produksi mmukus untuk melindungi lapisan lambung dari kerusakan.