METAMA

Maag yang Dipicu Stress karena Salah Diagnosa,
Dituntaskan dengan Kapsul Metama

Read the Journal

Agnes, 42 tahun

“Stress dapat memicu sakit maag”- diakui oleh Agnes benar adanya karena Ibu 3 orang anak berusia 42 tahun ini mengalami sendiri hal tersebut. Sedari muda, meskipun Ia penyuka kopi, makanan pedas dan asam, Ia merasa lambungnya baik-baik saja.

Sampai suatu hari di awal tahun 2015, tiba-tiba Ia sering merasakan sesak nafas, kepala pusing, kembung dan terasa ada yang menekan di area lambung. Semua bermula setelah Ia mendapat diagnosa dari Dokter Spesialis Hematologi bahwa Ia mengidap penyakit Lupus, tentu saja vonis itu membuatnya stress berat karena Ia merasa tidak memiliki gangguan apa pun sebelumnya. Awalnya Ia datang ke dokter tersebut hanya untuk mengkonsultasikan hasil general check up dimana tertulis Ia mengalami agregasi trombosit.

Pada saat itu saya semakin sering merasakan sesak nafas, setiap malam hampir tidak bisa tidur. Menghindari gagal nafas, Ia tidur dengan posisi duduk bersandar di tempat tidur. “Saat itu saya belum sadar kalau itu gejala maag, malah saya berpikir gangguan jantung,” ujur pemilik salon di Bandung tersebut.

Setelah berobat beberapa minggu, dengan melewati serangkaian test Laboratorium, Ia mulai merasa ragu akan diagnosa dokter tersebut maka Ia memutuskan untuk berkonsultasi ke Dokter Hematologi yang lain. Dan benar saja Dokter Hematologi yang baru tidak melihat gejala lupus pada hasil test darah yang sudah ia lakukan dan Ia hanya diberi obat pengencer darah. Dan dokter tersebut memberikan rujukan ke Dokter Spesialis Gastroenterologi untuk mengatasi keluhan sesak nafas dan sakit di lambung Agnes.

“Dari Dokter Spesialis Gastroenterologi itulah Saya diketahui mengidap sakit maag dan diduga dipicu oleh stress yang cukup berat sehingga menyebabkan asam lambung naik jadi seolah ada yang menekan lambung, dan membuat nafas Saya pendek. Saya pun diresepkan obat Maag,” Papar Agnes.

Karena suami Agnes dulu juga penderita sakit maag cukup lama, Ia malah menyarankan Agnes untuk beralih ke obat maag herbal yang pernah membantunya mengatasi maag akut yang dideritanya.

“Saya disarankan mengkonsumsi Kapsul Metama oleh suami. Pertama kali minum, Saya banyak bersendawa dan buang angin, hal ini membuat perut saya lebih lega. Saya intensifkan minum Kapsul Metama dengan dosis pengobatan tanpa mengkonsumsi obat lain, hasilnya di luar dugaan, sesak nafas, pusing dan mual berangsur hilang. Sejak saat itu, saya bisa tidur normal dan beraktivitas seperti sediakala,” Lanjut Agnes.

Kini lambungnya sudah tidak bermasalah lagi, namun Ia selalu sedia Kapsul Metama untuk berjaga-jaga atau untuk diberikan kepada teman atau kerabatnya yang sakit maag. Dan satu hal yang Agnes bisa petik untuk dijadikan pelajaran dari kejadian yang ia alami itu bahwa Ia harus lebih tenang menghadapi masalah dan tidak gampang panik atau stress yang justru membuatnya terkena sakit maag.